Jumat, 02 Januari 2009

perkembangan islam pada abad pertengahan

perkembangan islam pada abad pertengahan
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji Syukur yang dalam kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT. Yang Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas “Perkembangan Islam Pada Masa Modern”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah Peradaban dan Dinamika Islam pada abad pertengahan.

Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih kami sampaikan kepada :
• Kedua Orang Tua kami yang sudah memberikan dukungan baik dalam bentuk do’a maupun materi.
• Kepada Guru-guru yang memberikan bimbingan kepada kami.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.



Rajeg, 10 Desember 2008
Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................1
BAB II PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
2.1 Dunia Islam Pada Abad Pertengahan........................................1
2.2 Ajaran Islam Pada Abad Pertengahan.......................................1
2.2.1 Filsafat.....................................................................3
2.2.2 Tasawuf...................................................................5
2.3 Perkembangan Ilmu Pengetahuan ............................................6
2.3.1 Bidang Politik.........................................................6
2.3.2 Bidang Sosial dan Ekonomi....................................6
2.3.3 Bidang Kebudayaan................................................7
2.3.4 Bidang Pendidikan..................................................8
2.4 Kebudayaan.............................................................................11
2.4.1 Hikmah Sejarah Prkembangan Islam Pada Abad
Pertengahan............................................................11
2.4.2 Penghayatan terhadap Sejarah Kebudayaan
Islam pada Abad Pertengahan..............................12
2.4.2 Pengaruh Sejarah Islam Abad Pertengahan
terhadap Umat Islam Indonesia.............................13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Muslim spanyol merupakan manifestasi atas pergulatan politik antara umayyah dan abasisiyyah. Keberadaannya di awali atas kebijakan khalifah al-Walid (705-715) dalam memperluas kekuasaan dinasti Umayyah sampai Afrika Utara. Dengan dikuasainya Afrika Utara pintu untuk menguasai Spanyol menjadi terbuka, sebab penguasaa Afrika Utara pada dasarnya hanya sebagai politik taktis untuk menguasai Spanyol. Secara umum keberadaan Muslim Spanyol perkembangannya dapat di bagi menjadi 3 tahap. Pertama tahap masuk dan berkembangnya Islam (711-912). Kedua Tahap Puncak kejayaan Islam (912-976). Ketiga Tahap kemunduran dan masa disintegrasi Islam (976-1031) Kejayaaan Muslim Spayol terbangun pada masa pemerintahan Abdurahman III (912-961) dan al-Hakam (961-976). Dibawah pemerintahan kedua khalifah ini, Spanyol berkembang menjadi salah satu pusat peradaban dunia yang sekaligus menandingi kejayaan Muslim Timur di bawah pemerintahan Dnasti Abasiyyah . Kemajuan yang dicapai meliputi berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kemajuan dalam bidang pendidikan telah menarik minat para siswa Kristen dan Muslim yang bukan hanya dari dalam Spanyol melainkan juga dari wilayah-wilayah lain di Eropa, Afrika, dan Asia. Lewat Muslim Spanyol pula nama-nama agung dalam bidang sains dan filsafat dilahirkan, seperti Ibn Rusdy (w.1126 M) sebagai anak kandung filsafat Aristoteles, Ibn Arabi (w.1230 M) ahli Tasawuf, Ibn Khaldun (w. 1406 M) ahli sejarah, Abas Ibn Farnas Ahli kimia dan Astronomi.


BAB II
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
2.1 Dunia Islam Pada Abad Pertengahan
Tingginya peradaban yang terbangun pada Muslim Spanyol , secara langsung memberikan andil besar terhadap kemajuan Eropa. Hal ini dikarenakan Muslim Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam bidang politik sosial maupun perekonomian serta peradaban antar negara. Menurut Mehdi Nakosteen, transformasi peradaban Islam ke Peradaban Barat khususnya dalam ilmu Pengetahuan setidaknya terbangun melalui 2 saluran utama. Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas Spanyol. Kedua melalui terjemahan karya Muslim dari sumber-sumber berbahasa Arab. Berangkat dari hal di atas, maka makalah ini bertujuan mendiskripsikan keberadaan Muslim Spanyol yang diakui atau tidak telah turut andil dalam membangun kejayaan Islam, baik dari sisi peradaban intelektualismenya maupun maupun dari kemajuan sisi arsitektur dan yang lainnya. Namun demikian makalah ini hanya akan membatasi pada 3 aspek pembahasan yaitu pertama perkembangan pendidikan Islam. Kedua Kontribusi intelektual Muslim Spanyol. Ketiga pengaruhnya terhadap kemajuan Eropa ( Renaisans )
2.2 Ajaran Islam Pada Abad Pertengahan
Masyaraakat mulim Spanyol sebagai masyarakat multietnik, keberadaannya terbangun dari beberapa komponen masyarakat. didalamnya terdiri atas komunitas arab( Baik dari utara maupun selatan), orang-orang Spanyol yang masuk Islam yang di kenal dengan al-Muwalladun, suku Barbar ( Umat Islam Dari Afrika Utara ), al-Shaqalibah , Yahudi, Kristen Muzareb dan Kristen yang menentang keberadaan Islam di Spanyol. Semua komponen masyarakat tersebut kecuali yang menentang, saling bahu-membahu dalam mewujudkan peradaban Islam Spanyol yang pada akhirnya melahirkan kebangkitan intelektual, baik dalam bidang filsafat, tasawuf, sains, bahasa dan sastra, kesenian dan musik maupun kemegahan bagungan fisiknya.
2.2.1 Filsafat
Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Spanyol merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Selain itu, muslim Spanyol juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di Impor dari Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta membidani lahirnya folosof-filosof besar sesudahnya.
Tokoh-tokoh filsafat tersebut antara lain :
1. Solomon Ben Gabirol ( Didunia barat ia terkenal dengan nama Avicebrol, Avencebrol) Ia dilahirkan di Malaga sekitar tahun 1021 M dan meninggal di Valencia pada tahun 1058. Ben Gabirol terkenal dengan julukan filosof Palto-Yahudi. Melaluai tangannya filsafat plato yang sudah di Islamkan mulai siap kembali untuk di Baratkan. Selain itu Ben Gabirol juga memainkan peranan penting dalam Skolatisisme abad pertengahan yang pada akhirnya mengilhami lahirnya gerakan Fransiskan. Karya monumentalnya adalah Yanbu al Hayah (Sumber Kehidupan).
2. Ibnu Bajjah Dilahirkan di Saragosa dan besar di Seville dan Granada. Ia meninggal di Fez tahun 1138 M karena keracunan. Beberapa Risalahnya turut andil dalam membangun pemikiran filosof lainnya. Seperti risalah dalam bidang Astronomi yang mengkritik asumsi Ptolemius telah membantu jalan pemikiran Ibn Thufayl dan al-Bitruji. Dalam bidang kedokteran membantu Ibn Baythar dan Ibn Rusdy. Maqnum Opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid (Rezim yang sendiri).
3. Ibn Thufayl. Lahir pada dekade pertama abad ke 12M dan meninggal pada tahun 1185M di kota Muwahiddun. Maqnum opusnya adalah Hayy Ibn Yaqzhan(yang hidup anak kesadaran). Dalam bukunya tersebut ia mengatakan bahwa “ manusia dengan kualitas yang dimilikinya, tanpa sedikitpun bantuan dari luar, mampu mencapai pengetahuan tentang dunia yang lebih tinggi dan secara bertahap bisa menemukan ketergantungannya dengan realitas puncak“
4. Ibn Rusdy. Lahir di Cordova pada tahun 1126 dan meninggal di Marakesy pada tanggal 10 Desember 1194M. Di dunia Muslim ia terkenal dengan komentator filsafat Aristoteles . Begitu juga di dunia Barat Ia mendapatkan julukan “Sang Komentator” sedangkan Aristoteles sebagai ”sang Guru “.
Komentar-komentarnya terhadap filsafat Aristoteles dapat di bagi menjadi 3 bagian, yaitu Bagian pertama Komentar pendek yang sering di sebut Jami’. Bagian Kedua pertengahan atau Talkhish. Bagian ketiga komentar panjang, tafsir atau sarh ( penjelasan). Maqnum opusnya adalah Tahafut al-Tahafut (kacauanya kekacauan) yang pada dasarnya adalah jawaban atas al-Gazhali dalam Tahafutut al-Falasifah (kekacauan Filsafat) yang menggugat rasionalisme.
2.2.2 Tasawuf
Dalam bidang tasawuf, Muslim Spanyol juga mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu ini. Salah satu tokoh terbesarnya adalah Ibn Arabi. Ia merupakan wakil mazhab iluminasi (Isyraqi) yang dipelopori oleh Suhrawardi (w.1191M) di Timur. Corak pemikiran tasawuf Ib Arabi bisa dikatakan dalam klasifikasi Tasawuf Falsafi, sebab dalam filsafat Ibn arabai adalah seorang Monist-Panteistik.
Salah satu teori terkenalnya adalah Wahdah al-Wujud (kesatuan eksistensi). Berangkat dari teori ini, tasawuf Islam mengalami persentuhan dengan gagasan Phanteime, sebuah gagasan yang menyatakan ”Tuhan mengejawantahkan dirinya pada manusia”. Pemikiran Ibn Arabi bukan hanya berpengaruh pada lingkaran sufi Persia dan Turki tetapi juga pada mazhab skolastik Kristen yang di sebut Mazhab Agustinian. Diantara karya-karyanya, yang paling membuat ia terkenal adalah al-Futuhat al-Makiyyah (penyingkapan Mekkah) dan Fushush al-Hikam (kantong-kantong kebijaksanaan) seta al-Isra’ ila Maqam al-Asra yang mengembangkan tema pendakian nabi sampai langit ketujuh. Menurut K. Hitti karya ini lebih dahulu dari karya Dente Aligeri.

2.3 Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sesungguhnya Eropa banyak berhutang budi pada Islam karena banyak sekali peradaban Islam yang mempengaruhi Eropa, seperti dari spanyol, perang salib dan sisilia. Spanyol sendiri merupakan tempat yang paling utam bagi Eropa dalam menyerap ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, baik dalam bentuk politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan. Beberpa perkembangan Islam antara lain sebagai berikut.
2.3.1 Bidang politik
Terjadi balance of power karena di bagian barat terjadi permusuhan antara bani Umayyah II di Andalusia dengan kekaisaran karoling di Perancis, sedangkan di bagian timur terjadi perseteruan antara bani Abbasyah dengan kekaisaran Byzantium timur di semenanjung Balkan. Bani Abbasyah juga bermusuhan dengan Bani Umayyah II dalam perebutan kekuasaan pada tahun 750 M. Kekaisaran Karoling bermusuhan dengan kekaisaran Byzanium timur dalam memperebutkan Italia. Oleh karena itu terjadilah persekutuan antara Bani Abbasyah dengan kekaisaran Karoling, sddangkan bani Umayyah II bersekutu dengan Byzantium Timur. Persekutuan baru berakhir setelah terjadi perang salib (1096-1291)
2.3.2 Bidang Sosial Ekonomi
Islam telah menguasai Andalusia pada tahun 711 M dan Konstantinopel pada tahun 1453 M. Keadaan ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan Eropa. Islam berarti telah menguasai daerah timur tengah yang ketika itu menjadi jalur dagan dari Asia ke Eropa. Saat itu perdagangan ditentukan oleh negara-negara Islam. Hal ini menyebabkan mereka menemukan Asia dan Amerika.
2.3.3 Bidang Kebudayaan
Melalui bangsa Arab (Islam), Eropa dapat memahami ilmu pengetahuan kuno seperti dari Yunani dan Babilonia. Tokoh tokoh yang mempengaruhi ilmu pengetahuan dan kebudayaan saat itu antara lain sebagai berikut.
a. Al Farabi (780-863M)
Al Farabi mendapat gelar guru kedua (Aristoteles digelari guru pertama). Al Farabi mengarang buku, mengumpulkan dan menerjemahkan buku-buku karya aristoteles
b. Ibnu Rusyd (1120-1198)
Ibnu Rusyd memiliki peran yang sangat besar sekali pengaruhnya di Eropa sehingga menimbulkan gerakan Averoisme (di Eropa Ibnu Rusyd dipanggil Averoes) yang menuntut kebebasan berfikir. Berawal dari Averoisme inilah lahir roformasi pada abad ke-16 M dan rasionalisme pada abad ke-17 M di Eropa. Buku-buku karangan Ibnu Rusyd kini hanya ada salinannya dalam bahasa latin dan banyak dijumpai di perpustakaan-perpustakaan Eropa dan Amerika. Karya beliau dikenal dengan Bidayatul Mujtahid dan Tahafutut Tahaful.


c. Ibnu Sina (980-1060 M)
Di Eropa, Ibnu Sina dikenal dengan nama Avicena. Beliau adalah seorang dokter di kota Hamazan Persia, penulis buku-buku kedokteran dan peneliti berbagai penyakit. Beliau juga seorang filsuf yang terkenal dengan idenya mengenai paham serba wujud atau wahdatul wujud. Ibnu Sina juga merupakan ahli fisika dan ilmu jiwa. Karyanya yang terkenal dan penting dalam dunia kedokteran yaitu Al Qanun fi At Tibb yang menjadi suatu rujukan ilmu kedokteran
2.3.4 Bidang Pendidikan
Banyak pemuda Eropa yang belajar di universitas-unniversitas Islam di Spanyol seprti Cordoba, Sevilla, Malaca, Granada dan Salamanca. Selama belajar di universitas-universitas tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya ilmuwan muslim. Pusat penerjemahan itu adalah Toledo. Setelah mereka pulang ke negerinya, mereka mendirikan seklah dan universitas yang sama. Universitas yang pertama kali berada di Eropa ialah Universitas Paris yang didirikan pada tahun 1213 M dan pada akhir zaman pertengahan di Eropa baru berdiri 18 universitas. Pada universitas tersebut diajarkan ilmu-ilmu yang mereka peroleh dari universitas Islam seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan ilmu filsafat
Banyak gambaran berkembangnya Eropa pada saat berada dalam kekuasaan Islam, baik dalam bidang ilmu pengetahuan, tekhnologi, kebudayaan, ekonomi maupun politik. Hal-hal tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Seorang sarjana Eropa, Petrus Alfonsi (1062 M) belajar ilmu kedokteran pada salah satu fakultas kedokteran di Spanyol dan ketika kembali ke negerinya Inggris ia diangkat menjadi dokter pribadi oleh Raja Henry I (1120 M). Selain menjadi dokter, ia bekerja sama dengan Walcher menyusun mata pelajaran ilmu falak berdasarkan pengetahuan sarjan dan ilmuwan muslim yang didapatnya dari spanyol. Demikin juga dengan Adelard of Bath (1079-1192 M) yang pernah belajar pula di Toledo dan setelah ia kembali ke Inggris, ia pun menjadi seorang sarjan yang termasyhur di negaranya.
2. Cordoba mempunyai perpustakaan yang berisi 400.000 buku dalam berbagai cabang ilmu pengetahua.
3. Seorang pendeta kristen Roma dari Inggris bernama Roger Bacon (1214-1292 M) mempelajari bahasa Arab di Paris (1240-1268 M). Melalui kemampuan bahasa Arab dan bahasa latin yang dimilikinya, ia dapat membaca nasakah asli dan menterjemahkannya ke dalam berbagai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pasti. Buku-buku asli dan terjemahan tersebut dibawanya ke Universitas Oxford Inggris. Sayangnya, penerjemahan tersebut di akui sebagai karyanya tanpa menyebut pengarang aslinya. Diantara bukuyang diterjemahkan antara lain adalah Al Manzir karya Ali Al Hasan Ibnu Haitam (965-1038 M). Dalam buku itu terdapat teori tentang mikroskop dan mesiu yang banyak dikatakan sebagai hasil karya Roger Bacon.
4. Seorang sarjana berkebangsaan Perancis bernama Gerbert d’Aurignac (940-1003 M) dan pengikutnya, Gerard de Cremona (1114-1187 M) yang lahir di Cremona, Lombardea, Italia Utara, pernah tinggal di Toledo, Spanyol. Dengan bantuan sarjana muslim disana , ia berhasil menerjemahkan lebih kurang 92 buah buku ilmiah Islam ke dalam bahasa latin. Di antara karya tersebut adalah Al Amar karya Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi (866-926 M) dan sebuah buku kedokteran karangan Qodim Az Zahrawi serta buku Abu Muhammad Al baitar berisi tentang tumbuhan. Sarjana-sarjana muslim tersebut mengajarkan penduduk non muslim tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut.
5. Apabila kerajaan-kerajaan non muslim mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam, maka yang terjadi adalah pembumihangusan kebudayaan Islam dan pembantaian kaum muslim. Akan tetapi, apabila kerajaan-kerajaan Islam yang menguasai kerajaan non muslim, maka penduduk negeri tersebut diperlakukan dengan baik. Agama dan kebudayaan merekapun tidak terganggu
6. Banyak sarjana-sarjana muslim yang berjasa karena telah meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan karya mereka diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa meskipun ironisnya diakui sebagai karya mereka sendiri.
Akibat atau pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan Islam ini menimbulkan kajian filsafat Yunani di Eropa secara besar-besaran dan akhirnya menimbulkan gerakan kebangkitan atau renaissans pada abad ke-14. berkembangnya pemikiran yunani ini melalui karya-karya terjemahan berbahasa arab yang kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bahasa latin. Disamping itu, Islam juga membidani gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan aufklarung atau pencerahan pada abad ke-18 M.
Nasib kaum muslim di Spanyol sepeninggal Abu Abdullah Muhammad dihadapakan pada beberapa pilihan antara lain masuk ke dalam kristen atau meninggalkan spanyol. Bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun oleh Islam diruntuhkan dan ribuan muslim mati terbunuh secara tragis. Pada tahun 1609 M, Philip III mengeluarkan undang-undang yang berisi pengusiran muslim secara pakasa dari spanyol. Dengan demikian, lenyaplah Islam dari bumi Andalusia, khusunya Cordoba yang menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan di barat sehingga hanya menjadi kenangan.
2.4 Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
2.4.1 Hikmah Sejarah Perkembangan Islam pada Abad Pertengahan
Ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil dari sejarah perkembangan Islam pada abad pertengahan, diantaranya sebagai berikut.
1. Meskipun Bani Umayyah telah dihancurkan oleh Bani Abbasyah, perluasan wilayah Islam masih terus dilanjutkan sehingga dengan demikian kebudayaan Islam tetap berkembang di Eropa. Hal tersebut menandakan bahwa semangat kaum muslim dalam meraih cita-cita sangat tinggi sehingga melahirkan persatuan dan kesatuan yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini terbukti dalam setiap perluasan wilayah, kaum muslim mampu menguasai Spanyol dalam waktu sekitar delapan abad (711-1492 M) dan menguasai Semenanjung Balkan sekitar 4 abad (1453-1918 M)
2. Niat yang tulus ketika melakukan sesuatu karena Allah sangat dibutuhkan, ketika niat telah berubah menjadi orientasi terhadap kekuasaan atau harta, maka dengan cepat kehancuran akan menimpa. Hal tersebut telah banyak dibuktikan pada peristiwa-peristiwa runtuhnya daulah bani Umayyah, bani Abbasyah, dan bani Umayyah II di Andalusia serta kerajaan atau pemerintahan lain dimanapun berada
3. Penaklukan wilayah yang demikian luas dilakukan oleh kaum muslim saat itu berdasarkan pada permintaan penduduk suatu negara yang ditindas oleh pemimpin mereka sendiri. Hal tersebut dikarenakan penduduknya berada dibawah pemerintahan yang zalim atau karena kerajaan tersebut telah mengganggu wilayah-wilayah Islam. Oleh karena itu, kaum muslim telah bertindak sebagai pembebas masyarakat suatu negara dari tindakan pemerintah mereka yang sewenag-wenang dan bukan bertindak sebagai penjajah atas suatu negara. Penduduk yang dibebaskan tetap diberikan keleluasan untuk menjalankan agama atau kepercayaan mereka masing-masing meskipun upaya penyebaran agama Islam senantiasa dilakukan.
4. Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam upaya menyebarkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Eropa memiliki kemajuan saat ini salah satunya disebabkan jasa sarjana-sarjana muslim yang telah menjadi mata rantai perkembangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat Eropa saat itu.
2.4.2 Penghayatan terhadap Sejarah Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan
Ada banyak perilaku yang pat diterapkan sebagai cerminan penghayatan terhadap sejarah perkembangan Islam di abad pertengahan yakni antara lain sebagai berikut.
1. Sejarah merupakan pelajaran bagi manusia agar di kemudian hari perilaku atau perbuatan kaum muslim yang membuat kaum muslim dan umat manusia lainnya menderita tidqak terulang lagi. Lemahnya persatuan umat Islam dapat dijadikan celah pihak lain untuk memundurkan peran kaum muslim, baik dari kancah perekonomian maupun politik. Oleh karena itu, umat Islam hendaknya mampu mengubah tata kehidupannya yang seimbang antara kepentingan duniawi dan ukhrawinya serta senantiasa meningkatkan wawasan keislamannya melalui rujukan Al Qur’an dan Hadis.
2. Umat Islam harus mengambil pelajaran dari negara barat. Mereka semula jauh tertinggal dibandingkan dengan kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam, tetapi kemudian mereka dapat mengejar kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan umat Islam. Invasi Islam terhadap Eropa seperti andalusia dan Semenanjung Balkan selama berabad-abad telah memotifasi barat untuk mempelajari ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kebudayaannya
3. Keberadaan cendekiawan pada masa perkembangan Islam abad pertengahan seperti Ibnu Sina, Al Farabi, dan Ibnu Rusyd haurs menjadi inspirasi dan inovasi bagi uamt Islam untuk terus mempelajari berbagai disiplin ilmu demi melanjutkan cita-cita perjuangan tokoh-tokoh muslim pada abad pertengahan tersebut sehingga Islam mampu membawa rahmat bagi seluruh dunia.
2.4.3 Pengaruh Sejarah Islam Abad Pertengahan terhadap Umat Islam Indonesia
Jauh sebelum Islam masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah memeluk agama hindu dan budha disamping kepercayaan nenek moyang mereka yang menganut animisme dan dinamisme. Setelah Islam masuk ke Indonesia, Islam berpengaruh besar baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi,maupun di bidang kebudayaan yang antara lain seperti di bawah ini.
1. Pengaruh Bahasa dan Nama
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangat banyak dipengaruhi oleh bahasa Arab. Bahasa Arab sudah banayk menyatu dalam kosa kata bahasa Indonesia, contohnya kata wajib, fardu, lahir, bathin, musyawarah, surat, kabar, koran, jual, kursi dan masker. Dalam hal nama juga banyak dipakai nama-nama yang berciri Islam (Arab) seperti Muhammad, Abdullah, Anwar, Ahmad, Abdul, Muthalib, Muhaimin, Junaidi, Aminah, Khadijah, Maimunah, Rahmillah, Rohani dan Rahma.
2. Pengaruh Budaya, Adat Istiadat dan Seni
Kebiasaan yang banyak berkembang dari budaya Islam dapat berupa ucapan salam, acara tahlilan, syukuran, yasinan dan lain-lain. Dalam hal kesenian, banyak dijumpai seni musik seperti kasidah, rebana, marawis, barzanji dan shalawat. Kita juga melihat pengaruh di bidang seni arsitektur rumah peribadatan atau masjid di Indonesia yang banayak dipengaruhi oleh arsitektur masjid yang ada di wilayah Timur Tengah.
3. Pengaruh dalam Bidang Politik
Pengaruh inin dapat dilihat dalam sistem pemerintahan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia seperti konsep khilafah atau kesultanan yang sering kita jumpai pada kerajaan-kerajaan seperti Aceh, Mataram. Demak, Banten dan Tidore
4. Pengaruh di bidang ekonomi
Daerah-daerah pesisir sering dikunjungi para pedagang Islam dari Arab, Parsi,dan Gujarat yang menerapkan konsep jual beli secara Islam. Juga adanya kewajiban membayar zakat atau amal jariyah yang lainnya, seperti sedekah, infak, waqaf, menyantuni yatim, piatu, fakir dan miskin. Hal itu membuat perekonomian umat Islam semakin berkembang

















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari uraian yang telah disampaikan sebelumnya dapat kita ketahui bahwa Islam akan kembali bangkit karena faktor kepemimpinan dan berbagai factor antara lain :
1. Negara-negara Islam banyak yang menyadari akan pentingnya persatuan Islam
2. Banyak kekayaan alam di negara-negara Islam
3. Suburnya SDM di masyarakat Muslim.
Pakar yang lain, menyampaikan bahwa barat akan menemui kemunduran (declining), baik secara fisik maupun kultural. Saat ini, barat mengalami jumlah kematian yang sangat signifikan, dan kelahiran yang sedikit, banyak keluarga yang tidak memiliki anak.







DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Harun, Islam Daitinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press,1985
Yatim,Badri, Sejarah Peradaban Islam,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004
Hasan, Ibrahim Hasan, Sejarah Dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,2001
Adlan, Jabbar abd. (et.al), Teks Book Dirasat Islamiyah, Surabaya: CV. Anika Bahagia,1995
Alavi, Zianuddin, Pemikiran Pendidikan Islam Pada Abad Klasik Dan Pertengahan,Bandung: Angkasa,2003
Nakosteen, Mehdi, Kontribusi Islam Atas Dunia Intelektual Barat: Diskrepsi Analisis Abad Keemasan Islam, Surabaya: Raiasalah Gusti,1995
Abdullah, Taufik, (et.al),Ensiklopedi Tematis Daunia Islam: Faktaneka Dan Indeks, Jakarta: Ichtiar Baru Vanheov, 2002
Lapidus, Ira M., A History Of Islamic Societies, Teraj. GufronA. Mas’adi, Cet. 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999
Su’ud, Abu, Islamologi:Sejara, Ajaran, Dan Peranannya dalam Peradaban Umat manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003
K. Hitti, Philip, History of The Arabs: From The Earliest times To The Present, Terj. Cecep Lukman Yasiin, Jakarta: PT.Serambi Ilmu Semesta,2006